LAPORAN PRATIKUM MULTIMEDIA II
PENGUJIAN KUALITAS AUDIO
PUJA IMAN SETYAWAN
0901081032
Dosen Pembimbing :
1. Erwadi Bakar, M.Kom
2. Budi Backhtiar, Mm
PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
POLITEKNIK UNAND PADANG
2011
PRATIKUM AUDIO DIGITAL
PENGUJIAN KUALITAS AUDIO
I. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah :
a. Mambedakan kualitas suara sesuai dengan gelombang Sample Rate, Bit Rate dan Bit Depth.
b. Mengetahui ukuran file setelah gemlombang Sample Rate, Bit Rate dan Bit Depth diatur.
II. TEORI SINGKAT
1. Sound
suara adalah gelombang longitudinal yang merambat melalui medium teretentu. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara.
2. Format Sound
a. MP3
Untuk mengkompres file-file audio tanpa mengurang kualitasnya, masing-masing level memiliki metode kompresi yang berbeda-beda. MP3 ditambahkan dengan metode pengcodean Huffman coding sehingga format ini lebih mutakhir, resolusi citra yang lebih tinggi dan reservasi bit. MP3 menggunakan sistem kompresi yang disebut dengan Phycoacoustic Compression untuk menempatkan ukuran file audio. Rasio kompresiny adalah 1 : 10 sampai 1 : 12 artinya jika kita punya 50 MB data audio, maka setelah kompresi akan didapatkan sekitar 5MB.
b. AIFF
AIFF ialah software pendukug Apple Quick Time. Format AIFF merupakan format file audio standar yang digunakan untuk menyimpan data suara untuk PC dan perangkat audio elektronik lainnya, yang dikembangkan oleh Apple pada tahun 1988. Standar dari file AIFF adalah uncomressed code pulse-modulation (PCM), namun juga ada varian
terkompresi yang dikenal sebagai AIFF AIFF-C atau aifc, dengan berbagai kompresi codec.
c. OGG
Dari segi kualitas, kelebihan Ogg Vorbis adalah kualitas yang tinggi pada bitrate rendah dibandingkan format lain. Software seperti Winamp dan pelopor pemutar MP3 sudah mendukung format ini dalam model terbarunya. Namun dukungan hardware terhadap format ini masih jarang. Ogg Vorbis merupakan satu-satunya format file yang terbuka dan gratis.
d. WMA
Memiliki pengertian teknis kompresi yang hampir sama dengan MP3, namun membutuhkan decoder / streaming processor yang lebih tinggi diatas decoder MP3, untuk bisa maksimal memainkan file ini. Jadi format ini membutuhkan media tambahan.
e. WAV
Wav adalah data yang tidak terkompres sehingga seluruh sample audio di simpan di harddisk. Software yang dapat menciptakan wav dari analog sound misalnya sound recorder, software bawaan windows. Wav jarang di gunakan di internet karena ukurannya yang relative besar maksimal ukuran wav adalah 2GB
3. Kualitas sound
4. Bit Depth
Bid Depth menggambarkan jumlah bit informasi yang direkam untuk setiap sampel . Bit Depth langsung sesuai dengan resolusi setiap sampel dalam satu set audio digital data. Contoh umum kedalaman bit termasuk CD audio berkualitas, yang tercatat sebesar 16 bit, dan DVD-Audio , yang dapat mendukung sampai 24-bit audio.
5. Sample Rate
Tingkat sampling, sample rate, atau frekuensi sampling mendefinisikan jumlah sampel per unit waktu (biasanya detik ) diambil dari sebuah sinyal kontinyu untuk membuat sinyal diskrit . Untuk-domain sinyal waktu, unit untuk sampling rate adalah hertz (detik invers, 1 / s, s -1). Kebalikan dari frekuensi sampling adalah periode sampling atau sampling interval, yang merupakan waktu antara sampel. Sample rate biasanya dicatat dalam Sa / s (non-SI) dan diperluas sebagai KSA / s, MSA / s, dll notasi umum untuk frekuensi sampling adalah f s yang merupakan singkatan dari frekuensi (subscript) sampel.
menjadi
6. Bit Rate
Bit rate mengkuantifikasi berapa banyak warna yang unik tersedia dalam palet warna gambar dalam segi jumlah 0 dan 1, atau "bit," yang digunakan untuk menentukan setiap suara. Ini tidak berarti bahwa gambar harus menggunakan semua warna, tetapi itu justru bisa menentukan suara dengan tingkat presisi. Untuk gambar grayscale, kedalaman bit mengkuantifikasi berapa banyak nuansa unik tersedia. Gambar dengan kedalaman bit yang lebih tinggi dapat mengkodekan nuansa lebih atau suara karena ada kombinasi lebih dari 0 dan 1 yang tersedia.
III. ALAT DAN BAHAN
- 1 ( satu ) file audio dengan format standar ( .mp3)
- Earphone.
- Adobe Audition ( untuk software aplikasi untuk editing nya )
- 1 buah PC.
IV. LANGKAH KERJATABEL PENGUJIAN
V. TABEL PENGUJIAN
1. Membandingkan berdasarkan Bit Dept
Sample Rate | Bit Dept | Ukuran File | Kualitas suara |
44 100 | 32 | 3,648 kb | Kualitas suara lebih jernih dibanding 16 dan 8 bit. |
44 100 | 16 | 3,648 kb | Kualitas suara lebih baik dari 8 bit |
44 100 | 8 | 3,648 kb | Kualitas suara rendah dari 16bit, terdengar bunyi desiran |
2. Membandingkan berdasarkan Sample Rate
Sample Rate (Hz) | Bit Dept | Ukuran File | Kualitas Suara |
11.025 | 16 bit | 914 kb |
|
22.050 |
| - |
|
32.000 | 16 bit | 3,648 kb |
|
44.100 | 16 bit | 3,648 kb |
|
48.000 | 16 bit | 3,648 kb |
|
96.000 |
| - |
|
3. Membandingkan berdasarkan Bit Rate
a. Tabel 1
Bit Rate | Sample Rate | Ukuran File | Kualitas Suara |
20 | 11025 | 573 kb | Suara nya agak kecil dan terdengar berat |
32 | 11025 | 915 kb | Suaranya lebih jernih dibandingkan bit rate 20 |
64 | 11025 | 5 kb | Tidak mendukung sample rate 11025, dengan 64 bit rate, file tidak bisa diputar* |
128 | 11025 | - | Tidak mendukung sample rate 11025, dengan 128 bit rate, file tidak bisa diputar* |
256 | 11025 | - | Tidak mendukung sample rate 11025, dengan 256 bit rate, file tidak bisa diputar* |
320 | 11025 | - | Tidak mendukung sample rate 11025, dengan 320 bit rate, file tidak bisa diputar* |
b. Tabel 2
Bit Rate | Sample Rate | Ukuran File | Kualitas Suara |
20 | 44100 | - |
|
32 | 44100 | 915 kb | Kualitas suaranya kurang bagus, trible nya tidak jelas |
64 | 44100 | 1,826 kb | Suara trible nya sudah terdengar, tetapi masih kurang jernih |
128 | 44100 | 3,648 kb | Kualitas suara standard yang lumayan jernih untuk didengarkan. |
256 | 44100 | 7,293 kb | Kualitas suara jernih, lebih jernih dari 128 bit rate |
320 | 44100 | 9,115 kb | Kualitas suara terbaik dari semua bit rate yang ada |
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasilnya : hasil pengujian kualitas audio dapat dilihat pada table pengujian diatas, silahkan lihat kembali pada kolom kualitas suara.
Pembahasan : audio yang digunakan adalah Bird On A Wire 256 kbs.mp3.
ü Table membandingkan berdasarkan Bit Dept
ð kita menggunakan sample rate yang sama untuk masing – masing percobaan pada table 1, yaitu 44100Hz. Untuk membandingkan kualitas audio, maka kita ganti – ganti ukurann bit depth nya, seperti yang kita ketahui bitdepth adalah seberapa banyak-nya “Level” audio anda diukur (sample), ternyata semakin tinggi level audio yang diukurnya, semakin jernih dan bagus kualitas suaranya, ketika kita set bitdepth nya menjadi 8 bit, maka kualitas suara nya jelek, terdengar desiran (NOISE)
ü Table membandingkan berdasarkan Sample Rate
ð Untuk table dua, kita membadingkan kualitas suara dengan menganti – ganti sample ratenya, seperti yang kita ketahui sample rate adalah jumlah sample per second yang diambil dari sinyal kontinyus menjadi sinyal diskrit, sehingga didapatkan hasil, semakin tinggi dan semakin banyak sample yang kita ambil, maka kualitas suara semakin bagus.
ü Table membandingkan berdasarkan Bit Rate (1)
ð Untuk table tiga , kita membandingkan kualitas suara berdasarkan bit ratenya, dengan sample rate yang sama, yaitu 11025Hz. Tetapi jangkauan bit ratenya rendah hanya sampai 32bit, ketika kita set menjadi 64bit maka ukuran filenya menjadi semakin kecil dan tidak bisa diputar “ error”, ini dikarenakan sample ratenya hanya 11025.
ü Table membandingkan berdasarkan Bit Rate (2)
ð Untuk table ke 4 , kita juga membadingkan kualitas suara, dengan bit rate, tetapi level sample rate nya semakin tinggi yaitu 44100, sehingga sangat mendukung untuk kualitas suara dengan bit rate mencapai 320. Tetapi ukuran file nya semakin besar.
VII. KESIMPULAN
a. Semakin tinggi sample rate maka ukuran file nya semakin kecil.
b. Tinggi nya atau rendahnya level sample rate akan mempengaruhi kualitas suara.
c. Bit rate yang tinggi tidak mendukung untuk sample rate yang rendah, data tidak akan dapat dimodifikasi ketika sample rate dan bit rate nya tidak sinkron.
d. Semakin tinggi Bit Rate maka ukuran file akan semakin besar.
e. Kualitas suara tergantung pada sample rate dan bit rate.